Thursday, December 5, 2013

5K Mandiri Run, 6 Oktober 2013

Yang rada beda dari 5K sebelumnya adalah kali ini saya dateng rame-rame bareng Miss K, Ihsan, dan Babe. Akhirnyaaaa, my babe mau juga (katanya mau nemenin Miss K, kalo ngga kuat jalan kaki aja). Selain itu temen kantor --para pejuang data-- (Ade, Roby, dan Fanto) serta BI-Runners juga ikut memeriahkan festival yang diselenggarakan Bank Mandiri ini. Oh iya, kabarnya semua finisher (termasuk 5K) akan dapet medali dan gelang e-money. Peningkatan dari race Mandiri Run Mei 2013 lalu, barangkali banyak yang protes ketika tertulis finisher 5K cuman dapet gelang e-money.

Saya sendiri excited karena mau lari pakai sepatu BROOKS baru yang dibeli 3 hari sebelumnya di Bandung. Sepatunya sih udah 2 kali dipake dan nyaman banget. Patut untuk dicoba diajak nge-race lah, batin saya. Selain itu berhubung bulan Oktober 2013 tuh tepat 1 tahunan urusan me'lari'kan diri ini, saya pake kaos Indiana. I wanna celebrate the idea of running. Saya inget di Bloomington, IN semua orang (baca: sebagian mahasiswa) pada lari semua. Saya juga mengenang indoor jogging track-nya di Student Recreational Sport Center yang nyaman banget. Duh, dulu sih boro-boro ada ide ikutan running club di sana. Yang ada riweuh belajar...hehehe.

Malem sebelum race, semua bib udah dipasang di kaos masing-masing. Rute 5K udah dicek (ternyata ada perubahan rute tuh). Rutenya udah kenal, sama dengan Mandiri Run Mei 2013. Start di depan Senayan City, muter ke dalem sedikit, trus belok ke Jl. Sudirman, lewatin gerbang GBK, nanjak di Semanggi flyover, turun dan lurus terus sampe belok kanan di Patung Pemuda, masuk ke finish area. Ihsan udah diwanti-wanti untuk nge-charge handphone supaya besok bisa dihubungi sehabis race, dan ngga ilang di tengah keramaian Mandiri Festival City 2013.

Seperti biasa, rombongan sirkus kami berangkat rada telat untuk ukuran acara lari. Untung lokasinya di Senayan City, masih bisa dicapai dalam 40 menit dari rumah. Akhirnya masang tali sepatu dan sarapan roti selai kacang terpaksa di mobil. Anak-anak pada tidur lagi, hihi. Kami sampai di depan Senayan City 20 menit sebelum start. Walhasil, antri pot-a-potty alias toilet-nya udah panjang bukan kepalang kaya ular naga. Padahal ada sekitar 4 mobil toilet tuh. Hadeuuhh... Untunglah ketika yang 10K berangkat, kita (yang bergabung di kelas festival 5K) dah selesai memenuhi panggilan alam tsb. Tugas udah dibagi-bagi. Saya dan Ihsan akan lari sendiri-sendiri sesuai pace masing-masing. Babe dan Kay akan lari (dan jalan) sama-sama.
Saya WhatsApp-an juga sama Ade. Kita semua janjian ketemuannya di tenda yang paling deket dengan tempat pembagian minum dan pisang.


Jumlah peserta race sekitar 5000-an untuk 10K dan 5K serta corporate challenge. Panitia mengklaim bahwa #MandiriRun 2013 ini adalah race lari berbayar yang terbesar di Indonesia. Biasanya kan yang banyak pesertanya adalah yang gratisan tuh. Sebenernya sih Mandiri Run Oktober 2013 ini jatuhnya gratis juga sih. Biaya pendaftaran 5K untuk pemilik rekening Bank Mandiri Rp50.000,00. Nanti setelah finish dapat gelang e-money bernilai Rp50.000,00 juga. Bonusnya ya race pack standar-nya: T-shirt unisex by Joma warna biru-kuning khas Bank Mandiri dengan ukuran yang nggak kira-kira (gedenya), bib + timing chip, dan pernak-pernik sponsor standar. 

Tapi selain itu, Mandiri Run Oktober 2013 ini juga merupakan bagian dari hajatan besar Jakarta 'Festival City' Marathon 2013. Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 27 Oktober 2013 itu adalah yang pertama setelah 20 tahun dan diharapkan menjadi salah satu jalan mempromosikan keindahan Jakarta, Indonesia. Iya dong, masak cuman banjir, macet, dan premannya aja yang terkenal. Kami sekeluarga sudah mendaftar sejak jauh-jauh hari, jadi hanya mengeluarkan biaya early bird @ Rp75.000/orang untuk 5K dan Rp50.000 untuk Maratoonz anak-anak 4-12 tahun sepanjang 1.3K.

Jam 6.15 WIB dimulailah race Mandiri Run 5K. Saya yang berada di barisan belakang memerlukan waktu beberapa menit untuk sampai di garis start. Saya mulai lari pelan-pelan. And pretty much stayed in that slow pace or slower or walked. Nggak tau kenapa, larinya berasa lambaaaat banget. Udah gitu kok napas ngos-ngosan. Saya sebel deh. Pokoknya ngga seperti yang diarep-arep deh. Boro-boro bisa mencapai target sub-40 min. Yang ada malahan jalan pas turunan Semanggi (disalip Fanto deh jadinya) dan struggling sampe deket Patung Pemuda (disalip Indra yang ikutan 10K).  I guess, instead of just ran, I thought too much at that time about how I felt, how was my stride, could I be faster after so much I did in the past weeks... Ujungnya jadi kontra produktif. 

Liat deh foto ini, duhhh... nggak sporty dan photogenic banget. Yang ada kaya orang melarikan diri abis disiksa... hahaha. Kalo aja saya selebriti reality show, para penonton dan fans pasti kecewa berat. Chiptime-nya 45:59 menit. Huiks. Saya kecewa berat.  It's been one year. If I can't make this very basic race right, how can I move on to 10K, half or full?

Go, Hoosier!

Tapi perasaan itu langsung pudar begitu ketemu garis finish (pengaruh hormon..hehehe). Para finishers langsung dapet kipas buat ngilangin gerah. Nyebrang jalan dikit, ketemu antrian medali plus gelang e-money yang bisa diaktifasi dan dipakai untuk membayar sajian kuliner khas nusantara. Saya ketemu ama beberapa temen kantor sebelum akhirnya ketemu ama Babe, Kay, dan Ihsan.
 

Senangnya dapet medali dan gelang warna-warni...


Babe juga sumringah karena ternyata dia masih kuat lari. Sambil nemenin Kay yang ngomel-ngomel kecapean, Babe larinya bolak-balik. Maju berapa puluh meter trus lari balik lagi nyamperin anaknya. Waktu mereka 54:20 menit. Ihsan mencatat 36:58 menit.

Penyelenggaraan Bank Mandiri dalam festival ini menurut saya standar aja. Penempatan water station buat yang 5K sih lumayan tepat, ngga kayak yang 10K. Konon kabarnya ampe lewat beberapa ratus meter dari tanda 5K, water station buat pelari 10K belum keliatan. Saya taunya dari update WhatsApp temen yang ikutan 10K (sempet WA-an gitu yah :p). Untungnya yang 5K ngga ada masalah (selain sampah dan jalanan yang basah). Sayangnya saya salah ambil, bukannya ambil gelas berisi air mineral, malah nyaplok yang berisi Mizone. Glukk.. cuma seteguk yang bisa masuk.

O iya, sistem antrian photo booth rada membingungkan, mesti antri untuk sign up dulu akun Facebook, baru antri lagi untuk di mesin foto. Saya salah antri, pas udah di depan layar foto dan pasang aksi, mbak-nya baru bilang. Haiyaaah... Trus jumlah stand makanan ngga seimbang dengan jumlah peserta yang kelaparan. Setelah muter-muter stand makanan yang semuanya rata-rata antri panjang, Kay dan Ihsan akhirnya nyerah dan nongkrong nonton Raisa nyanyi (she's soooo cute). Sementara itu Babe ngobrol sama beberapa temen kampusnya.

Ngga kerasa udah 5 lagu yang Raisa nyanyikan. Matahari makin tinggi, udara makin panas, dan perut makin keroncongan.
Ide Kay untuk nunggu Coboy Junior manggung, ditolak mentah-mentah sama warga sirkus. Jangan biarkan orang kelaparan menunggu, Nak. Bisa bahaya. 

Akhirnya festival minggu pagi itu kami akhiri dengan nongkrong untuk sarapan di Kedai Bubur Ayam di Tebet. Nikmat banget deh. Lupakan sejenak tentang lari. Tentang pola 3-2. Tentang plank. Tentang jarak dan waktu. Kita nikmati aja pencapaian hari ini.

Because tomorrow has its own worriesAnd it's not too bad to see things from the back of the pack.

No comments:

Post a Comment