Monday, March 24, 2014

2013 Running Recap Part 1: Jakarta Festival City Marathon 2013


JAKARTA MARATHON, 27 OKTOBER 2013 @ Lapangan MONAS

Mandiri Run Oktober 2013 adalah posting terakhir saya ttg lari. Setelah itu masih ada beberapa event di 2013 yang belum sempat saya tulis. Supaya story-nya tidak hilang begitu aja, akhirnya saya sempatkan recap sekarang. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Benang merahnya masih sama: struggling till the end, feeling down, but somehow we just let it go then ran all over again. Tapi lumayan lah, bisa mejeng di gambar headline Kompas. Untung pake kaos BI Runners yang ijo genjreng jadi gampang ngenalinnya. Thanks juga to Teteh Eneng's blog yang nampilin foto headline tersebut. Saya ada di mana yaaa???
Sumber : blog seru The Hilmi's

Cerita sendu tentang pendaftaran, rusuh pengambilan race pack, berbagai review buruk ttg pelaksanaan (tidak tersedianya makanan/minuman untuk pelari dan sterilisasi jalur yang kurang disosialisasikan) sampai pengumuman hasil race Jakarta Marathon 2013 yang kacau sudah banyak dibahas di blog atau forum lain. Salah satu review Jakmar 2013 dan saran untuk Jakmar 2014 ada di sini. Hiks. Prihatin dan sedih juga sih, diantara semua hal-hal payah di negeri ini....kok ya Jakmar 2013 –yang notabene event pertama di Indonesia sejak tahun 1980an– juga ikutan payah.  

Berhubung kami sekeluarga hanya ikut 5K, mungkin imbasnya nggak begitu kerasa. Saya daftar di periode early bird  (biar murah, hehe) jadi email konfirmasi sudah saya terima jauh hari. Saya ambil race pack hari Sabtu pagi karena Jumat malamnya masih ada kerjaan di Makassar dan lupa nitip sama teman kantor di Jakarta. Mengantisipasi berita kekacauan pengambilan race pack Jumat malam, saya ajak Bang Korak, ojek terpercaya untuk ikut antriin karena race pack Maratoonz untuk Miss K memang beda meja antrian. 

Saya udah siap-siap bawa makanan/minuman, alas koran, buku bacaan, dan payung kalau-kalau antri seperti malam sebelumnya. Namun pengambilan race pack di Sabtu pagi itu lumayan lancar dan saya hanya mengantri sekitar 20 menit saja. Sisi negatifnya, bisa dipastikan nama pada bib bukan nama kita. Peserta 5K dan Maratoonz  juga nggak dapet timing chip. Hehehe...percuma juga sih punya timing chip karena kabarnya nama dan record pelari pada ketuker-tuker. Udah capek-capek lari 21 km atau 42 km lebih ehh time record-nya salah... whoaaa, nggak sopan banget kan?

Keesokan harinya saya, Babe, Miss K, Ihsan dan Dike berangkat dari rumah sekitar pukul 04.00. Kami parkir mobil dan sholat Subuh dahulu di Mesjid Baitul Ihsan, Bank Indonesia. Sebenernya udah janjian ketemuan sama temans BI Runners sebelum start untuk serah terima banner supaya yang finish duluan bisa foto-foto pake banner. Tapi karena rempong dengan rombongan masing-masing, akhirnya ngga sempat ketemu.

Suasana di Monas subuh itu sungguh luar biasa. Monas disinari lampu yang berganti warna setiap beberapa saat. Beberapa wajah yang familiar sekilas terlihat di sana-sini. Teman kantor, teman di POMG JISc (papa-nya Daffa), teman kampus (anak TI’92 yang hampir selalu ketemu pas running event Bank Mandiri) sampe beberapa artis ibukota. Semua kelihatan exciting, semangat, dan pengen tau rasanya berpartisipasi di acara ini.
The purple-lighted monument on the back
Setelah menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan mendengar sambutan dari Bu Mari Elka Pangestu, jam 5.00 pelari FM (bib oranye) dan HM berangkat (bib hijau) diberangkatkan. Babe, Ihsan dan saya (bib merah) bersama pelari 10K (bib biru) mulai lari jam 5.15 WIB.  Kami bertiga janjian berlari dengan pace masing-masing, jadi setelah start biasanya kami terpisah dengan sendirinya. Saya titipkan Kay pada Mbak Yeni untuk menunggu di dekat tenda refreshment (meeting point paling gampang tuh, asal jangan ngalangin jalan pelari yang baru finish).

Di gerbang Monas, kami sudah disemangati oleh musik tanjidor dan rampak rebana. Di KM 1 sekitar Plaza Sinarmas, kita juga sudah mulai dihibur dengan ....  check sound panggung, hehe.. crew band-nya baru bangun ‘kali.  Di Bundaran HI para pelari kemudian disambut ondel-ondel Betawi dan barisan anak sekolahan bertepuk tangan. Seru bingit!!! Ketika peserta 10K meneruskan ke tanjakan Dukuh Atas menuju Jembatan Semanggi, peserta 5K mengambil jalur kiri turun memutar di Stasiun Dukuh Atas, Sudirman. Saya lupa lokasi water station karena saya sendiri nggak berhenti untuk minum (berhenti karena hal lain...hiks). Yang pasti peserta 5K nggak semenderita peserta HM apalagi FM dalam hal dukungan minuman/makanan. 

Setelah itu kami menuju kembali ke arah Monas. Sesuai janji panitia, panggung musik sudah diisi oleh band-band yang memeriahkan acara ini sepanjang Jalan MH Thamrin. Photo booth dari panitia tersedia di KM 4 di sisi kiri jalan. Beberapa pelari 5K dan 10K sempat berpose gaya sebelum melanjutkan ke garis finish yang sudah di depan mata. Saya sih udah ngga napsu :(.

Meski udah mulai lari-lari cantik (lambat) selama 1 tahun pada saat itu, tapi saya masih juga mengalami kesulitan ketika berlari bersama-sama ratusan orang lain. Nafas dan detak jantung saya menjadi tidak teratur, kaki terasa makin berat, dan pikiran (negatif) mulai melancong ke mana-mana. Saya mengungkit target waktu yang tidak pernah terpenuhi lalu mulai meragukan diri sendiri. Mungkin saya terpengaruh dengan suasana yang heboh dan ramai karena biasanya ketika saya lari sendiri, rasanya baik-baik aja. 

Walhasil di KM 2,5 setelah melewati Stasiun Dukuh Atas, Sudirman saya berjalan sebentar untuk membenahi nafas. I still thought that walking was a sin (and thinking that way is still making me feel guilty, too. See where this negative thought will bring me?). Hehehe.. ngga usah diragukan deh ttg catatan waktu. Pastinya ngga jauh dari biasa. 

Selesai 5K saya ketemu dengan beberapa anggota BI Runners lain dan berfoto ria sambil menunggu teman-teman yang ikut 10K, HM, dan FM. Setelah ketemu Miss K, minum air, dan makan pisang... apalagi ditambah foto-foto, ilang deh rasa kecewa bahwa tadi sempat mencuri waktu untuk jalan kaki. Huahaha...cepet bener berubahnya.  
Three must-getir in running

How amazing the power of narcism, social acceptance, world acknowledgement for such a next to no-accomplishment thing in repairing my broken self-esteem :p Sebaiknya memang begitu kali rumusnya ya... Just run, forget it, then run again, again, and again. Never let anything stops you. Babe, Ihsan, dan Dike seemed happy with their own time and experience. Sayangnya, Babe ama Ihsan males difoto hehehe... Temans BI Runners meneruskan perjuangan mencari spot foto yang lebih mantap. Oh iya, untuk cerita 5K dari sisi lain... ini postingan Jeng Asti Amalya, monggo dibaca-baca.
The running girls: Witri, Fanny, Asti Amalya, aku dan Dike

Kemudian kami sekeluarga kumpul di Plaza Tenggara untuk nemenin Miss K ikutan Maratoonz bersama anak-anak usia 4-12 tahun. Jarak lomba adalah 1300 meter dan sebagian besar dilakukan di permukaan lapangan Monas yang berbatu. Anak-anak dibagi dalam kelompok A, B, dan C sesuai dengan usianya. Miss K masuk kelompok A untuk usia 9-12 tahun. Kelompok B adalah anak usia 6-9 tahun. Untuk anak di bawah 6 tahun, boleh berlari bersama orang tuanya. Sebagian anak-anak didampingi ortu yang juga peserta Jakmar 2013 (namanya usaha, biar anaknya ketularan lari juga). Ketika lomba akan dimulai sekitar jam 09.00, terjadi kehebohan ketika diumumkan bahwa Gubernur DKI Joko Widodo sedang berjalan menuju TKP. Sama seperti anak-anak lain, Miss K semangat banget karena akan bertemu langsung dengan Pak Jokowi. Soal lari mah, itu urusan belakangan...hehehe. 
Miss K masih seger dan semangat nungguin Maratoonz 2013
Sebelum start, anak-anak diperkenalkan kepada kakak-kakak pacers berbaju merah, yaitu para sukarelawan yang akan memimpin barisan lari. Tapi yang terjadi malah banyak anak-anak yang melesat mendahului kakak pacers :). Hadiah diberikan kepada 6 orang pemenang di masing-masing kelompok. Waaahhh, mereka lucu-lucu dan larinya cepet banget deh. Setelah finish, anak-anak dan ortu diajak Zumba Dance bersama Kak Alex yang juga mengisi acara di Kids Run 2013 di bulan September 2013.

Secara umum pelaksanaan kategori Maratoonz cukup lumayan. Hanya saja menurut kami sebagai ortu, waktu pelaksanaan Maratoonz terlalu siang. Anak-anak sudah banyak yang be-te dan kepanasan. Dugaannya memang karena panitia menunggu Jokowi untuk memulai Maratoonz. Mudah-mudahan pelaksanaan Maratoonz berikutnya bisa lebih baik lagi deh.

Harapan yang sama untuk pelaksanaan Jakarta Marathon yang akan datang. Seluruh masyarakat (baik pelari, penonton, dan pengguna jalan) benar-benar menunggu perbaikan nyata dari pihak EO dalam Jakarta Marathon 2014 yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2014 nanti.

No comments:

Post a Comment