JAKARTA MARATHON, 27 OKTOBER 2013 @ Lapangan MONAS
Mandiri Run Oktober 2013 adalah posting terakhir saya ttg lari. Setelah itu masih ada beberapa event di 2013 yang belum sempat saya tulis. Supaya story-nya tidak hilang begitu aja, akhirnya saya sempatkan recap sekarang. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Benang merahnya masih sama: struggling till the end, feeling down, but somehow we just let it go then ran all over again. Tapi lumayan lah, bisa mejeng di gambar headline Kompas. Untung pake kaos BI Runners yang ijo genjreng jadi gampang ngenalinnya. Thanks juga to Teteh Eneng's blog yang nampilin foto headline tersebut. Saya ada di mana yaaa???
Cerita sendu tentang pendaftaran, rusuh pengambilan
race pack, berbagai review buruk ttg pelaksanaan
(tidak tersedianya makanan/minuman untuk pelari dan sterilisasi jalur yang
kurang disosialisasikan) sampai pengumuman hasil race Jakarta Marathon 2013 yang kacau sudah banyak dibahas di blog
atau forum lain. Salah satu review Jakmar 2013 dan saran untuk Jakmar 2014 ada di sini. Hiks. Prihatin dan sedih juga sih, diantara
semua hal-hal payah di negeri ini....kok ya Jakmar 2013 –yang notabene event
pertama di Indonesia sejak tahun 1980an– juga ikutan payah.
Berhubung kami sekeluarga hanya ikut 5K, mungkin
imbasnya nggak begitu kerasa. Saya daftar di periode early bird (biar murah,
hehe) jadi email konfirmasi sudah saya terima jauh hari. Saya ambil race pack hari Sabtu pagi karena Jumat
malamnya masih ada kerjaan di Makassar dan lupa nitip sama teman kantor di
Jakarta. Mengantisipasi berita kekacauan pengambilan race pack Jumat malam, saya ajak Bang Korak, ojek terpercaya untuk
ikut antriin karena race pack
Maratoonz untuk Miss K memang beda meja antrian.
Saya udah siap-siap bawa
makanan/minuman, alas koran, buku bacaan, dan payung kalau-kalau antri seperti
malam sebelumnya. Namun pengambilan race
pack di Sabtu pagi itu lumayan lancar dan saya hanya mengantri sekitar 20
menit saja. Sisi negatifnya, bisa dipastikan nama pada bib bukan nama kita.
Peserta 5K dan Maratoonz juga nggak
dapet timing chip. Hehehe...percuma
juga sih punya timing chip karena
kabarnya nama dan record pelari pada
ketuker-tuker. Udah capek-capek lari 21 km atau 42 km lebih ehh time record-nya salah... whoaaa, nggak
sopan banget kan?
Keesokan harinya saya, Babe, Miss K, Ihsan dan
Dike berangkat dari rumah sekitar pukul 04.00. Kami parkir mobil dan sholat
Subuh dahulu di Mesjid Baitul Ihsan, Bank Indonesia. Sebenernya udah janjian
ketemuan sama temans BI Runners sebelum start untuk serah terima banner supaya yang finish duluan bisa
foto-foto pake banner. Tapi karena
rempong dengan rombongan masing-masing, akhirnya ngga sempat ketemu.
Suasana di Monas subuh itu sungguh luar biasa.
Monas disinari lampu yang berganti warna setiap beberapa saat. Beberapa wajah
yang familiar sekilas terlihat di sana-sini. Teman kantor, teman di POMG JISc
(papa-nya Daffa), teman kampus (anak TI’92 yang hampir selalu ketemu pas running
event Bank Mandiri) sampe beberapa artis ibukota. Semua kelihatan exciting, semangat, dan pengen tau
rasanya berpartisipasi di acara ini.
The purple-lighted monument on the back |
Di gerbang Monas, kami sudah disemangati oleh
musik tanjidor dan rampak rebana. Di KM 1 sekitar Plaza Sinarmas, kita juga
sudah mulai dihibur dengan .... check sound panggung, hehe.. crew band-nya baru bangun ‘kali. Di Bundaran HI para pelari kemudian disambut
ondel-ondel Betawi dan barisan anak sekolahan bertepuk tangan. Seru bingit!!! Ketika peserta
10K meneruskan ke tanjakan Dukuh Atas menuju Jembatan Semanggi, peserta 5K
mengambil jalur kiri turun memutar di Stasiun Dukuh Atas, Sudirman. Saya lupa
lokasi water station karena saya
sendiri nggak berhenti untuk minum (berhenti karena hal lain...hiks). Yang pasti peserta 5K nggak semenderita peserta HM apalagi FM dalam hal dukungan minuman/makanan.
Setelah
itu kami menuju kembali ke arah Monas. Sesuai janji panitia, panggung musik
sudah diisi oleh band-band yang memeriahkan acara ini sepanjang Jalan MH
Thamrin. Photo booth dari panitia tersedia di KM 4 di sisi kiri jalan. Beberapa
pelari 5K dan 10K sempat berpose gaya sebelum melanjutkan ke garis finish yang
sudah di depan mata. Saya sih udah ngga napsu :(.
Meski udah mulai lari-lari cantik (lambat)
selama 1 tahun pada saat itu, tapi saya masih juga mengalami kesulitan ketika berlari
bersama-sama ratusan orang lain. Nafas dan detak jantung saya menjadi tidak
teratur, kaki terasa makin berat, dan pikiran (negatif) mulai melancong ke
mana-mana. Saya mengungkit target waktu yang tidak pernah terpenuhi lalu mulai meragukan
diri sendiri. Mungkin saya terpengaruh dengan suasana yang heboh dan ramai
karena biasanya ketika saya lari sendiri, rasanya baik-baik aja.
Walhasil di KM 2,5 setelah melewati Stasiun
Dukuh Atas, Sudirman saya berjalan sebentar untuk membenahi nafas. I still thought that walking was a sin (and
thinking that way is still making me feel guilty, too. See where this negative
thought will bring me?). Hehehe.. ngga usah diragukan deh ttg catatan
waktu. Pastinya ngga jauh dari biasa.
Selesai 5K saya ketemu dengan beberapa anggota BI
Runners lain dan berfoto ria sambil menunggu teman-teman yang ikut 10K, HM, dan
FM. Setelah ketemu Miss K, minum air, dan makan pisang... apalagi ditambah
foto-foto, ilang deh rasa kecewa bahwa tadi sempat mencuri waktu untuk jalan kaki. Huahaha...cepet bener berubahnya.
How amazing the power of narcism, social acceptance, world acknowledgement for such a next to no-accomplishment thing in repairing my broken self-esteem :p Sebaiknya memang begitu kali rumusnya ya... Just run, forget it, then run again, again, and again. Never let anything stops you. Babe, Ihsan, dan Dike seemed happy with their own time and experience. Sayangnya, Babe ama Ihsan males difoto hehehe... Temans BI Runners meneruskan perjuangan mencari spot foto yang lebih mantap. Oh iya, untuk cerita 5K dari sisi lain... ini postingan Jeng Asti Amalya, monggo dibaca-baca.
Three must-getir in running |
How amazing the power of narcism, social acceptance, world acknowledgement for such a next to no-accomplishment thing in repairing my broken self-esteem :p Sebaiknya memang begitu kali rumusnya ya... Just run, forget it, then run again, again, and again. Never let anything stops you. Babe, Ihsan, dan Dike seemed happy with their own time and experience. Sayangnya, Babe ama Ihsan males difoto hehehe... Temans BI Runners meneruskan perjuangan mencari spot foto yang lebih mantap. Oh iya, untuk cerita 5K dari sisi lain... ini postingan Jeng Asti Amalya, monggo dibaca-baca.
Kemudian kami sekeluarga kumpul di Plaza
Tenggara untuk nemenin Miss K ikutan Maratoonz bersama anak-anak usia 4-12
tahun. Jarak lomba adalah 1300 meter dan sebagian besar dilakukan di permukaan lapangan
Monas yang berbatu. Anak-anak dibagi dalam kelompok A, B, dan C sesuai dengan
usianya. Miss K masuk kelompok A untuk usia 9-12 tahun. Kelompok B adalah anak
usia 6-9 tahun. Untuk anak di bawah 6 tahun, boleh berlari bersama orang
tuanya. Sebagian anak-anak didampingi ortu yang juga peserta Jakmar 2013
(namanya usaha, biar anaknya ketularan lari juga). Ketika lomba akan dimulai
sekitar jam 09.00, terjadi kehebohan ketika diumumkan bahwa Gubernur DKI Joko
Widodo sedang berjalan menuju TKP. Sama seperti anak-anak lain, Miss K semangat
banget karena akan bertemu langsung dengan Pak Jokowi. Soal lari mah, itu
urusan belakangan...hehehe.
Sebelum start, anak-anak diperkenalkan kepada
kakak-kakak pacers berbaju merah,
yaitu para sukarelawan yang akan memimpin barisan lari. Tapi yang terjadi malah
banyak anak-anak yang melesat mendahului kakak pacers :). Hadiah diberikan kepada 6
orang pemenang di masing-masing kelompok. Waaahhh, mereka lucu-lucu dan larinya
cepet banget deh. Setelah finish, anak-anak dan ortu diajak Zumba Dance bersama
Kak Alex yang juga mengisi acara di Kids Run 2013 di bulan September 2013.
Secara umum pelaksanaan kategori Maratoonz
cukup lumayan. Hanya saja menurut kami sebagai ortu, waktu pelaksanaan
Maratoonz terlalu siang. Anak-anak sudah banyak yang be-te dan kepanasan. Dugaannya
memang karena panitia menunggu Jokowi untuk memulai Maratoonz. Mudah-mudahan
pelaksanaan Maratoonz berikutnya bisa lebih baik lagi deh.
Harapan yang sama untuk pelaksanaan Jakarta
Marathon yang akan datang. Seluruh masyarakat (baik pelari, penonton, dan
pengguna jalan) benar-benar menunggu perbaikan nyata dari pihak EO dalam
Jakarta Marathon 2014 yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2014 nanti.
No comments:
Post a Comment